Jumat, 06 Maret 2009

Kunjungan Tim Worldbank

Dalam rangka penyusunan Mid-term Review WASAP, Worldbank telah menugaskan tim konsultan untuk menanganinya. Hari ini (06/03) telah datang anggota tim yaitu Johan Mathijssen dan Ir Haryatiningsih Moedjodo ke Balai PSDA Probolo untuk melakukan diskusi dengan unsur unsur pemerintah yang terlibat pada kegiatan konservasi sda berbasis masyarakat. Anggota tim didampingi oleh Ir Irama Aboesoemono, Dipl HE dari Worldbank dan Dra Indra Kertati dari LSM Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan (LPPSP). Diskusi dimulai pukul 10.15, agak siang, memberikan kesempatan anggota tim untuk meninjau lapangan Sub DAS Kemit di Kab Kebumen pada pagi harinya.

Ir Irama Aboesoemono Dipl HE menyampaikan bahwa pagi ini tim telah meninjau lokasi kegiatan konservasi. Tim merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.

Johan Mathijssen mengatakan bahwa kegiatan yang selama ini dilakukan adalah sangat memuaskan. Worldbank ingin menyontoh kegIatan ini untuk dilakukan di tempat lain. Untuk itu dalam waktu dekat ini akan diselenggarakan pelatihan konservasi dengan peserta dari balai balai (besar) wilayah sungai (BBWS/BWS) dari seluruh Indonesia. Diskusi yang diselenggarakan saat ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk bahan menyempurnakan pelatihan tersebut.

Dra Indra Kertati menyampaikan bahwa sebagian personil unsur pemerintah daerah adalah personil baru menyusul diberlakukannya struktur organisasi baru pada pemerintah kabupaten. Oleh karena itu sebelum diskusi dilakukan perlu disegarkan kembali pengetahuan peserta diskusi tentang kegIatan ini.

LPPSP diserahi tugas oleh Worldbank untuk melakukan 3 hal, yaitu membangun awareness masyarakat dan personil pemerintah pada kegiatan konservasi, membantu Balai PSDA Probolo mengimplementasikan kegiatan konservasi dan menyelenggarakan pelatihan konservasi untuk personil BBWS/BWS. Dua tugas yang pertama sedang dilaksanakan dengan progress sekitar 60% sedang tugas yang terakhir akan dilakukan kemudian.

Diskusi (Ir FX Guntoro Dipl HE, Ir Sigit, Dishut Kebumen, Bappeda Kebumen) mengungkap 3 hal yang dapat dipakai untuk menyempurnakan kegiatan di tempat lain. Yang pertama adalah baseline data perlu dirumuskan dalam format sebagaimana SK Menteri Kehutanan. Dalam SK tersebut data terbagi ke dalam 3 aspek: tutupan vegetasi, tata air dan sosial. Yang kedua adalah bahwa penyediaan dana dari kabupaten tidak responsif karena sistem yang dipakai memberikan delay antara usulan dengan implementasi sebesar minimum 2 tahun. Untuk menjaga momentum masyarakat dalam menunggu 2 tahun tersebut BBWS Serayu Opak dan Balai PSDA Probolo menyelenggarakan kegiatan setiap tahun. Yang ketiga adalah bahwa saat ini ada Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) yang mempunyai komitmen tinggi dalam penyediaan dana. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ini dengan menampilkannya dalam format GNKPA.

Diskusi selesai 11.45 dan selanjutnya tim meninjau lokasi kegiatan di Sub DAS Dulang.


Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/