Rabu, 22 April 2009

Rapat Siaga Kekeringan

Pagi ini dimulai pukul 09.00 telah diselenggarakan rapat siaga kekeringan di wilayah kerja Balai PSDA Progo Bogowonto Lukulo. Rapat dipimpin oleh Sekretaris Badan Koordinasi Wilayah II Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Drs Adhi Sudjono) dengan dihadiri oleh Kepala Balai PSDA Progo Bogowonto Lukulo (Ir Djohan Hidajat MSc), dan para hadir lainnya (pejabat maupun yang mewakilinya) yaitu para asisten yang membidangi ekonomi dan pembangunan, kepala dinas yang menangani bidang pekerjaan umum, bidang pertanian, kepala bappeda kabupaten kabupaten Kebumen, Purworejo, Magelang, Temanggung dan Kota Magelang yang diundang berdasarkan Surat Kepala Bakorwil II Nomor 005/237 tanggal 14 April 2009.

 

Rapat ini dilakukan dalam rangka mengurangi kemungkinan kerugian masyarakat akibat musim kering mendatang. Siaga kekeringan adalah kondisi kesiapan semua instansi pemerintah dalam menghadapi kekeringan yang dilakukan dengan cara (1)menginventarisasi potensi sumber air baik dari curah hujan, sungai sungai dan waduk waduk, (2) menginventarisasi pemanfaat air terutama petani dan dicocokan dengan rencana tanam global sebagaimana dicantumkan dalam peraturan bupati berkenaan, (3) menyelenggarakan rapat siaga kekeringan sebagai ajang untuk tukar menukar informasi agar dapat dicapai sinergi antar instansi dan (4) menjalankan piket kekeringan untuk menampung inforamasi kekeringan dengan lebih cepat agar cepat pula penanganannya.

 

Pada rapat ini dihadirkan 3 pembicara yaitu Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Semarang (Ir H M Chaeran) yang menyampaikan prediksi cuaca selama musim kemarau, Kabid Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar WS Serayu Opak (Ir Nasrun Sidqi CES) yang menyampaikan ketersediaan air waduk Sempor dan Wadaslintang dan Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan Balai PSDA Progo Bogowonto Lukulo (Haryono, BSc) yang menyampaikan rencana tanam MT II. Sebagai tambahan dalam memberikan informasi kepada instansi kabupaten maka Kabid Penanggulangan Badan Penanggulangan Bencana Jawa Tengah (Ir Gembong Purwanto Nugroho MT) menyampaikan Penanganan Bencana di Jawa Tengah dan Pelaksana Operasi Irigasi Dinas PSDA Jawa Tengah (Wartono, ST) yang menyampaikan Persiapan Menghadapi Kekeringan di Jawa Tengah.

 

Hasil dari rapat ini adalah (1) Sifat curah hujan di wilayah kerja Balai PSDA Progo Bogowonto Lukulo adalah bervariasi antara bawah normal normal (Temanggung, Wonosobo), normal (sebagian kecil Magelang) dan atas normal (Magelang, Purworejo dan Kebumen). Musim kemarau akan terjadi bervariasi antara dasarian 1 sampai dengan 3 bulan Mei 2009. Puncak musim kemarau adalah Agustus dan September 2009, (2) Elevasi muka (volume) air Waduk Wadaslintang dan Waduk Sempor pada tanggal 21 April 2009 adalah masing masing 181.73 (330.9 juta m3) dan 69.00 (31.0 juta m3) di atas elevasi muka air laut dan (3) Kecuali Kabupaten Temanggung, Rencana MT II berdasarkan Peraturan Bupati tentang Pola Tanam dan Rencana Tata Tanam Global.

Jumat, 06 Maret 2009

Kunjungan Tim Worldbank

Dalam rangka penyusunan Mid-term Review WASAP, Worldbank telah menugaskan tim konsultan untuk menanganinya. Hari ini (06/03) telah datang anggota tim yaitu Johan Mathijssen dan Ir Haryatiningsih Moedjodo ke Balai PSDA Probolo untuk melakukan diskusi dengan unsur unsur pemerintah yang terlibat pada kegiatan konservasi sda berbasis masyarakat. Anggota tim didampingi oleh Ir Irama Aboesoemono, Dipl HE dari Worldbank dan Dra Indra Kertati dari LSM Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan (LPPSP). Diskusi dimulai pukul 10.15, agak siang, memberikan kesempatan anggota tim untuk meninjau lapangan Sub DAS Kemit di Kab Kebumen pada pagi harinya.

Ir Irama Aboesoemono Dipl HE menyampaikan bahwa pagi ini tim telah meninjau lokasi kegiatan konservasi. Tim merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.

Johan Mathijssen mengatakan bahwa kegiatan yang selama ini dilakukan adalah sangat memuaskan. Worldbank ingin menyontoh kegIatan ini untuk dilakukan di tempat lain. Untuk itu dalam waktu dekat ini akan diselenggarakan pelatihan konservasi dengan peserta dari balai balai (besar) wilayah sungai (BBWS/BWS) dari seluruh Indonesia. Diskusi yang diselenggarakan saat ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk bahan menyempurnakan pelatihan tersebut.

Dra Indra Kertati menyampaikan bahwa sebagian personil unsur pemerintah daerah adalah personil baru menyusul diberlakukannya struktur organisasi baru pada pemerintah kabupaten. Oleh karena itu sebelum diskusi dilakukan perlu disegarkan kembali pengetahuan peserta diskusi tentang kegIatan ini.

LPPSP diserahi tugas oleh Worldbank untuk melakukan 3 hal, yaitu membangun awareness masyarakat dan personil pemerintah pada kegiatan konservasi, membantu Balai PSDA Probolo mengimplementasikan kegiatan konservasi dan menyelenggarakan pelatihan konservasi untuk personil BBWS/BWS. Dua tugas yang pertama sedang dilaksanakan dengan progress sekitar 60% sedang tugas yang terakhir akan dilakukan kemudian.

Diskusi (Ir FX Guntoro Dipl HE, Ir Sigit, Dishut Kebumen, Bappeda Kebumen) mengungkap 3 hal yang dapat dipakai untuk menyempurnakan kegiatan di tempat lain. Yang pertama adalah baseline data perlu dirumuskan dalam format sebagaimana SK Menteri Kehutanan. Dalam SK tersebut data terbagi ke dalam 3 aspek: tutupan vegetasi, tata air dan sosial. Yang kedua adalah bahwa penyediaan dana dari kabupaten tidak responsif karena sistem yang dipakai memberikan delay antara usulan dengan implementasi sebesar minimum 2 tahun. Untuk menjaga momentum masyarakat dalam menunggu 2 tahun tersebut BBWS Serayu Opak dan Balai PSDA Probolo menyelenggarakan kegiatan setiap tahun. Yang ketiga adalah bahwa saat ini ada Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) yang mempunyai komitmen tinggi dalam penyediaan dana. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ini dengan menampilkannya dalam format GNKPA.

Diskusi selesai 11.45 dan selanjutnya tim meninjau lokasi kegiatan di Sub DAS Dulang.


Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

Selasa, 03 Februari 2009

Mutasi Pejabat pada Dinas PSDA

Pagi 09.25 di Grhadika Bhakti Praja, Gubernur Jawa Tengah telah melantik lebih dari 100 pejabat struktural eselon II, III dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Di antara mereka adalah pejabat struktural eselon III dan IV pada Dinas PSDA.

Mereka yang di angkat berdasarkan Keputusan Gubernur No 821.2/042/2009 sampai dengan 821.2/045/2009 tanggal 03 Februari 2009 adalah Ir. Noviyanto Sp1 sebagai Kepala Balai PSDA Pemali Comal dan Purwadi AhT MT sebagai Kepala Balai PSDA Serayu Citanduy. Sedang pada jajaran eselon IV adalah Ir Eko Yunianto Sp1 sebagai Kepala Seksi Survey,
Investigasi dan Desain, Indah Sulistyowati ST sebagai Kepala Seksi Pengembangan dan SISDA, Haryono BSc sebagai Kepala Seksi OP Progo Bogowonto Luk Ulo, Ir Kasmono ME sebagai Kepala Seksi Pembangunan dan Konservasi, Hadi Pranoto ST sebagai Kepala Seksi Penanggulangan Banjir dan Peralatan, Sunarko ST sebagai Kepala Seksi OP Jragung Tuntang, Ir Riwayanto Basuki sebagai Kepala Subbag TU Serang Lusi Juana, Bambang
Wahyu sebagai Kepala Seksi Pengendalian dan Pendayagunaan Serang Lusi Juana dan Arif Sugiarto ST sebagai Kepala Subbag TU Serayu Citanduy.

Pejabat baru struktural eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi yang diangkat berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 821.2/040/2009 dan 821.2/041/2009 tanggal 03 Februari 2009 adalah Ir Subagio MM sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Drs Jarot P Nugroho sebagai Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggalan Bencana dan Drs Achmad Antono sebagai Kepala Badan Koordinasi Wilayah II.

Gubernur dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan para pejabat itu adalah hasil kerja keras mereka sendiri. Saat ini tuntutan masyarakat akan pelayanan semakin besar sehingga para pejabat itu harus tetap memelihara tingkat kerja keras mereka.

Selasa, 27 Januari 2009

ELATIHAN (ON THE JOB TRAINING) PDSDA

Di Balai PSDA Probolo dari tanggal 21 s/d 22 Januari 2009 telah dilakukan OJT tentang PDSDA oleh Konslutan BBWRM WISMP Jawa Tengah (Lilies Suprih Waluyo, SSi dan Evie Maulidyah, ST). Peserta pelatihan sebanyak 10 orang terdiri dari Staf Balai PSDA Probolo dari Seksi Dalguna dan Seksi OP.Materi Pelatihan meliputi :
  1. Pengenalan GIS
  2. Struktur folder data dan pembuatan layar yang sesuai dengan arahan WRDC
  3. Editing workspace file (xxx.wor)
  4. Converting file dari MapInfo ke file PDSDA
  5. Memasukkan/Inputing data-data hidrologi yang sudah (file excel) ada ke dalam program PDSDA Versi 3.
  6. Cara memasukkan data-data irigasi kedalam program PDASA PAI, konverting data spasial dari lapangan (file saluran & bangunan) ke file PDSDA PAI.

Dalam tahun 2009 di Balai PSDA dilakukan kegiatan survair Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan Balai PSDA Probolo, dan diharapkan dapat memasukkan data DI ke dalam program SISDA khusunya PDSDA_PAI. Adapun data-data yang dibutuhkan untuk pengsisian data ke program PDSDA_PAI meliputi :
  1. Sebelum melakukan survei perlu diketahui informasi-informasi apa saja yang dibutuhkan dalam rangka pengsisian data di PDSDA PAI
  2. Gunakan GPS untuk mengambil titik-titik lokasi dari semua bangunan (bangunan utama & pelengkap) dan juga ambila Saluran Irigasi dengan mengaktifkan "track" yang ada di GPS, bila saluran terputus "track" di 'off' kan dan di 'on' kan kembali setelah ketemu saluran sambunagannya
  3. Untuk survey dengan GPS khusus bangunan irigasi masing-masing titik perlu diberi nama jenis bangunannya atau perlu ada catatan misalkan titik no 1 adalah bendung no 2 adalah bangunana bagi dll.
  4. Isi kolom-kolom yang ada di form survei PAI saat dilalapngan (agar tidak terlupa)
  5. Di samping data-data primer dari lapangan banyak data sekunder yang perlu dilengkapi dalam rangka pengisian data PDSDA PAI.

Adapun data-data SDA yang dibutuhkan dalam program PDSDA meluputi :
  1. Sungai (tanggul, groundsill, krib, revetment, sluice, stasiun pompa)
  2. Daerah rawa (infrastruktur rawa)
  3. Danau
  4. Air tanah
  5. Bendungan
  6. Bendung
  7. Embung
  8. Hidrologi (pos hujan, pos duga air, pos klimatologi)
  9. Bencana (pos banjir, pos pengamat banjir, daerah rawan banjir, daerah rawan longsor dan daerah gunung berapi)
Setelah pelatihan ini akan dilakukan Evaluasi oleh konsultan dalam kurun waktu 1 bulan.
Semoga bermanfaat

Selasa, 20 Januari 2009

Quarterly Report II LPPSP Semarang

Pada 13 Januari 2009 Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan – LPPSP Semarang (Lembaga) telah menyampaikan laporan kuartal ke-2 nya pada kegiatan Pendampingan Masyarakat dan Pelatihan Dalam Rangka Konservasi Air di SubDAS Dulang Cokroyasan, SubsubDAS Kalong dan SubsubDAS Kenteng Telomoyo. Penyampaian laporan ini dilakukan dalam suatu rapat yang dihadiri oleh Kepala Balai PSDA Probolo dan para kepala seksinya serta petugas yang bersangkutan.

 

Tugasnya meliputi pelaksanaan serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam rentang waktu September – Desember 2008. Secara umum kegiatan yang telah dilakukan mengenai masyarakat pemangku kepentingan, pemerintah dan masyarakat luas.

 

Untuk masyarakat pemangku kepentingan, Lembaga telah melakukan kegiatan yang bersifat desiminasi (penyuluhan konservasi melalui media pengajian, sosialisasi rencana kerja masyarakat (RKM), publikasi RKM melalui poster, penyusunan modul dan materi, penciptaan komik dan kalender advokasi), pelatihan (survey lokasi, penyusunan rencana bangunan, pelatihan pembangunan fisik kePUan, pembuatan teras dan pelatihan pengelolaan DAS) dan organisasi (pembentukan pokmas dan penyelenggaraan outbound training).

 

Untuk pemerintah Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo dan Provinsi Jawa Tengah telah disampikan RKM dalam bentuk dokumen perencanaan dan penganggaran. Dokumen ini diharapkan dapat tertuang pada dokumen anggaran 2010.

 

Untuk masyarakat secara umum telah dilakukan jumpa pers dengan wartawan loka di Kabupaten Purworejo dan Kebumen dan pencanangan desah hijau oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah.

 

Dalam pelaksanaan tugas dijumpai temuan yang sama di semua kabupaten yaitu bahwa kemampuan keuangan kabupaten dalam ikut menangani konservasi sangat berkurang karena sumber keuangannya banyak terserap pada belanja pegawai CPNS yang banyak diangkat.

 

Temuan yang lain menyatakan bahwa masyarakat Desa Somagede adalah masyarakat yang sangat marginal dengan tingkat kesuburan yang tinggi. Kondisi ini memberikan sumbangan besar pada tingginya tingkat kerusakan sumber daya air. Dengan demikian peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengenalan keluarga berencana di Desa Somagede menjadi prasyarat keberhasilan program konservasi.

 

Dalam rapat muncul gagasan untuk memasukkan program gaduh pohon kepada masyarakat setempat. Program gaduh pohon di lahan masyarakat akan menghubungkan masyarakat dengan investor/kontributor dalam rangka membudidayakan pohon sebagai komunitas sekaligus sebagai unsur konservasi SDA.

Senin, 19 Januari 2009

Membandingkan DIPA Balai PSDA Probolo 2009

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 2009 telah disahkan pada 30 Desember 2008. Alokasi untuk Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo adalah Rp 2.428.384. Alokasi ini  naik sedikit dibandingkan dengan tahun 2008. Tabel berikut ini adalah perbandingan DIPA tahun 2007 sampai dengan 2009.

 

Tabel Perbandingan Alokasi Biaya per tahun

No

Kegiatan

2007

2008

2009

1

Tata Usaha

650.361

438.545

326.066

2

Operasionalisasi sarprasi irigasi

207.394

263.981

255.852

3

Peraw dan pemel sarpras irigasi

605.000

734.158

807.532

4

Peraw dan pemel sarpras airba

100.000

150.000

125.000

5

Peraw dan pemel sarpras kons

181.750

200.000

400.000

6

Peraw dan pemel sarpras banj

500.250

500.000

300.000

7

Pengelolaan data hidro

79.606

150.000

140.000

8

Pemantauan pencemaran

29.674

71.200

60.000

9

Penyuluhan dan sosialiasi

64.120

100.000

100.000

10

Pengelolaan banjir dan keringa

167.206

228.800

240.000

 

Jumlah (tanpa TU)

1..935.000

2.398.139

2.428.384

 

Kenaikan signifikan terjadi pada kegiatan kegiatan: Perawatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Irigasi dan  Perawatan dan Pemeliharaan Sarana. Kenaikan untuk bidang irigasi adalah karena naiknya indeks. Naiknya bidang konservasi adalah untuk meningkatkan kegiatan yang bersifat perintisan.

 

Penurunan sigifikan terjadi pada kegiatan tata usaha. Penyebabnya adalah berkurangnya jumlah tenaga honorer sebagai akibat dari diangkatnya sebagian dari mereka sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.

 
印尼制造
给你真行



Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.

Kamis, 15 Januari 2009

PERCOBAAN

Tanah Pengairan

Dasar pemberian ijin pemanfaatan tanah pengairan adalah Perda Provinsi Dati I Jawa Tengah nomor : 7 tahun 1994. Surat Ijin Pemanfaatan Tanah Pengairan (SIPT) diterbitkan oleh Balai PSDA, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas PSDA Propinsi Jawa Tengah.

Pemakaian Tanah Pengairan di wilayah Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo sebagaimana terlampir dalam tabel 8.5.

 



Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.