Pada 13 Januari 2009 Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan LPPSP Semarang (Lembaga) telah menyampaikan laporan kuartal ke-2 nya pada kegiatan Pendampingan Masyarakat dan Pelatihan Dalam Rangka Konservasi Air di SubDAS Dulang Cokroyasan, SubsubDAS Kalong dan SubsubDAS Kenteng Telomoyo. Penyampaian laporan ini dilakukan dalam suatu rapat yang dihadiri oleh Kepala Balai PSDA Probolo dan para kepala seksinya serta petugas yang bersangkutan.
Tugasnya meliputi pelaksanaan serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam rentang waktu September Desember 2008. Secara umum kegiatan yang telah dilakukan mengenai masyarakat pemangku kepentingan, pemerintah dan masyarakat luas.
Untuk masyarakat pemangku kepentingan, Lembaga telah melakukan kegiatan yang bersifat desiminasi (penyuluhan konservasi melalui media pengajian, sosialisasi rencana kerja masyarakat (RKM), publikasi RKM melalui poster, penyusunan modul dan materi, penciptaan komik dan kalender advokasi), pelatihan (survey lokasi, penyusunan rencana bangunan, pelatihan pembangunan fisik kePUan, pembuatan teras dan pelatihan pengelolaan DAS) dan organisasi (pembentukan pokmas dan penyelenggaraan outbound training).
Untuk pemerintah Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo dan Provinsi Jawa Tengah telah disampikan RKM dalam bentuk dokumen perencanaan dan penganggaran. Dokumen ini diharapkan dapat tertuang pada dokumen anggaran 2010.
Untuk masyarakat secara umum telah dilakukan jumpa pers dengan wartawan loka di Kabupaten Purworejo dan Kebumen dan pencanangan desah hijau oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Dalam pelaksanaan tugas dijumpai temuan yang sama di semua kabupaten yaitu bahwa kemampuan keuangan kabupaten dalam ikut menangani konservasi sangat berkurang karena sumber keuangannya banyak terserap pada belanja pegawai CPNS yang banyak diangkat.
Temuan yang lain menyatakan bahwa masyarakat Desa Somagede adalah masyarakat yang sangat marginal dengan tingkat kesuburan yang tinggi. Kondisi ini memberikan sumbangan besar pada tingginya tingkat kerusakan sumber daya air. Dengan demikian peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengenalan keluarga berencana di Desa Somagede menjadi prasyarat keberhasilan program konservasi.
Dalam rapat muncul gagasan untuk memasukkan program gaduh pohon kepada masyarakat setempat. Program gaduh pohon di lahan masyarakat akan menghubungkan masyarakat dengan investor/kontributor dalam rangka membudidayakan pohon sebagai komunitas sekaligus sebagai unsur konservasi SDA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar