Selasa, 27 Januari 2009

ELATIHAN (ON THE JOB TRAINING) PDSDA

Di Balai PSDA Probolo dari tanggal 21 s/d 22 Januari 2009 telah dilakukan OJT tentang PDSDA oleh Konslutan BBWRM WISMP Jawa Tengah (Lilies Suprih Waluyo, SSi dan Evie Maulidyah, ST). Peserta pelatihan sebanyak 10 orang terdiri dari Staf Balai PSDA Probolo dari Seksi Dalguna dan Seksi OP.Materi Pelatihan meliputi :
  1. Pengenalan GIS
  2. Struktur folder data dan pembuatan layar yang sesuai dengan arahan WRDC
  3. Editing workspace file (xxx.wor)
  4. Converting file dari MapInfo ke file PDSDA
  5. Memasukkan/Inputing data-data hidrologi yang sudah (file excel) ada ke dalam program PDSDA Versi 3.
  6. Cara memasukkan data-data irigasi kedalam program PDASA PAI, konverting data spasial dari lapangan (file saluran & bangunan) ke file PDSDA PAI.

Dalam tahun 2009 di Balai PSDA dilakukan kegiatan survair Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan Balai PSDA Probolo, dan diharapkan dapat memasukkan data DI ke dalam program SISDA khusunya PDSDA_PAI. Adapun data-data yang dibutuhkan untuk pengsisian data ke program PDSDA_PAI meliputi :
  1. Sebelum melakukan survei perlu diketahui informasi-informasi apa saja yang dibutuhkan dalam rangka pengsisian data di PDSDA PAI
  2. Gunakan GPS untuk mengambil titik-titik lokasi dari semua bangunan (bangunan utama & pelengkap) dan juga ambila Saluran Irigasi dengan mengaktifkan "track" yang ada di GPS, bila saluran terputus "track" di 'off' kan dan di 'on' kan kembali setelah ketemu saluran sambunagannya
  3. Untuk survey dengan GPS khusus bangunan irigasi masing-masing titik perlu diberi nama jenis bangunannya atau perlu ada catatan misalkan titik no 1 adalah bendung no 2 adalah bangunana bagi dll.
  4. Isi kolom-kolom yang ada di form survei PAI saat dilalapngan (agar tidak terlupa)
  5. Di samping data-data primer dari lapangan banyak data sekunder yang perlu dilengkapi dalam rangka pengisian data PDSDA PAI.

Adapun data-data SDA yang dibutuhkan dalam program PDSDA meluputi :
  1. Sungai (tanggul, groundsill, krib, revetment, sluice, stasiun pompa)
  2. Daerah rawa (infrastruktur rawa)
  3. Danau
  4. Air tanah
  5. Bendungan
  6. Bendung
  7. Embung
  8. Hidrologi (pos hujan, pos duga air, pos klimatologi)
  9. Bencana (pos banjir, pos pengamat banjir, daerah rawan banjir, daerah rawan longsor dan daerah gunung berapi)
Setelah pelatihan ini akan dilakukan Evaluasi oleh konsultan dalam kurun waktu 1 bulan.
Semoga bermanfaat

Selasa, 20 Januari 2009

Quarterly Report II LPPSP Semarang

Pada 13 Januari 2009 Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan – LPPSP Semarang (Lembaga) telah menyampaikan laporan kuartal ke-2 nya pada kegiatan Pendampingan Masyarakat dan Pelatihan Dalam Rangka Konservasi Air di SubDAS Dulang Cokroyasan, SubsubDAS Kalong dan SubsubDAS Kenteng Telomoyo. Penyampaian laporan ini dilakukan dalam suatu rapat yang dihadiri oleh Kepala Balai PSDA Probolo dan para kepala seksinya serta petugas yang bersangkutan.

 

Tugasnya meliputi pelaksanaan serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam rentang waktu September – Desember 2008. Secara umum kegiatan yang telah dilakukan mengenai masyarakat pemangku kepentingan, pemerintah dan masyarakat luas.

 

Untuk masyarakat pemangku kepentingan, Lembaga telah melakukan kegiatan yang bersifat desiminasi (penyuluhan konservasi melalui media pengajian, sosialisasi rencana kerja masyarakat (RKM), publikasi RKM melalui poster, penyusunan modul dan materi, penciptaan komik dan kalender advokasi), pelatihan (survey lokasi, penyusunan rencana bangunan, pelatihan pembangunan fisik kePUan, pembuatan teras dan pelatihan pengelolaan DAS) dan organisasi (pembentukan pokmas dan penyelenggaraan outbound training).

 

Untuk pemerintah Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo dan Provinsi Jawa Tengah telah disampikan RKM dalam bentuk dokumen perencanaan dan penganggaran. Dokumen ini diharapkan dapat tertuang pada dokumen anggaran 2010.

 

Untuk masyarakat secara umum telah dilakukan jumpa pers dengan wartawan loka di Kabupaten Purworejo dan Kebumen dan pencanangan desah hijau oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah.

 

Dalam pelaksanaan tugas dijumpai temuan yang sama di semua kabupaten yaitu bahwa kemampuan keuangan kabupaten dalam ikut menangani konservasi sangat berkurang karena sumber keuangannya banyak terserap pada belanja pegawai CPNS yang banyak diangkat.

 

Temuan yang lain menyatakan bahwa masyarakat Desa Somagede adalah masyarakat yang sangat marginal dengan tingkat kesuburan yang tinggi. Kondisi ini memberikan sumbangan besar pada tingginya tingkat kerusakan sumber daya air. Dengan demikian peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengenalan keluarga berencana di Desa Somagede menjadi prasyarat keberhasilan program konservasi.

 

Dalam rapat muncul gagasan untuk memasukkan program gaduh pohon kepada masyarakat setempat. Program gaduh pohon di lahan masyarakat akan menghubungkan masyarakat dengan investor/kontributor dalam rangka membudidayakan pohon sebagai komunitas sekaligus sebagai unsur konservasi SDA.

Senin, 19 Januari 2009

Membandingkan DIPA Balai PSDA Probolo 2009

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 2009 telah disahkan pada 30 Desember 2008. Alokasi untuk Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo adalah Rp 2.428.384. Alokasi ini  naik sedikit dibandingkan dengan tahun 2008. Tabel berikut ini adalah perbandingan DIPA tahun 2007 sampai dengan 2009.

 

Tabel Perbandingan Alokasi Biaya per tahun

No

Kegiatan

2007

2008

2009

1

Tata Usaha

650.361

438.545

326.066

2

Operasionalisasi sarprasi irigasi

207.394

263.981

255.852

3

Peraw dan pemel sarpras irigasi

605.000

734.158

807.532

4

Peraw dan pemel sarpras airba

100.000

150.000

125.000

5

Peraw dan pemel sarpras kons

181.750

200.000

400.000

6

Peraw dan pemel sarpras banj

500.250

500.000

300.000

7

Pengelolaan data hidro

79.606

150.000

140.000

8

Pemantauan pencemaran

29.674

71.200

60.000

9

Penyuluhan dan sosialiasi

64.120

100.000

100.000

10

Pengelolaan banjir dan keringa

167.206

228.800

240.000

 

Jumlah (tanpa TU)

1..935.000

2.398.139

2.428.384

 

Kenaikan signifikan terjadi pada kegiatan kegiatan: Perawatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Irigasi dan  Perawatan dan Pemeliharaan Sarana. Kenaikan untuk bidang irigasi adalah karena naiknya indeks. Naiknya bidang konservasi adalah untuk meningkatkan kegiatan yang bersifat perintisan.

 

Penurunan sigifikan terjadi pada kegiatan tata usaha. Penyebabnya adalah berkurangnya jumlah tenaga honorer sebagai akibat dari diangkatnya sebagian dari mereka sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.

 
印尼制造
给你真行



Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.

Kamis, 15 Januari 2009

PERCOBAAN

Tanah Pengairan

Dasar pemberian ijin pemanfaatan tanah pengairan adalah Perda Provinsi Dati I Jawa Tengah nomor : 7 tahun 1994. Surat Ijin Pemanfaatan Tanah Pengairan (SIPT) diterbitkan oleh Balai PSDA, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas PSDA Propinsi Jawa Tengah.

Pemakaian Tanah Pengairan di wilayah Balai PSDA Progo Bogowonto Luk Ulo sebagaimana terlampir dalam tabel 8.5.

 



Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.